Bulda Metro Jaya telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam bentrokan kelompok Sabtu (2/11/2023) lalu di kompleks apartemen Raffles Hills di Depok, Jawa Barat, yang menewaskan satu orang. ).
Combs Pol Trunyodu Wisnu Andiko, Direktur Humas Polda Metro Gaya, mengatakan penetapan tujuh tersangka dilakukan setelah Detrskrimum Polda Metro Gaya menangkap 14 orang yang terkena dampak peristiwa tersebut.
Trunoyodo mengatakan dalam konferensi pers pada 13 Februari 2023, “Dari hasil penyelidikan, sejumlah tersangka telah ditetapkan, dan ada tujuh tersangka.”
7 tersangka adalah NJ, ML, SA
Kepala Biro Humas mengatakan bahwa ketujuh tersangka tersebut masing-masing memiliki peran masing-masing dan terlibat langsung dalam penganiayaan yang menewaskan Sdr. M. Sofrey.
“Pertama berinisial NJ yang digunakan untuk melukai korban dengan sebilah pisau yang mengakibatkan korban meninggal dunia, M Sufri,” jelasnya.
Kemudian, tersangka kedua berinisial ML menjelaskan bahwa Benar No Yudo adalah orang yang memiliki masalah pribadi berupa utang dengan orang berinisial L.
Dia berkata, “Tersangka ML berperan menyebabkan masalah pribadi dengan L.”
Sementara tersangka ketiga, SA, mencoba memukuli korban berinisial R.
Tersangka keempat (inisial SAH) disebut-sebut memiliki senjata tumpul dan berperan menganiaya korban, Sdr. R, dan rekan-rekannya.
Dia berkata, “Kelima tersangka adalah Tuan A.
Sebelumnya diberitakan Bulda Metro Jaya membenarkan penyebab meninggalnya satu orang berinisial MSL (42) karena masalah utang akibat bentrok antarkelompok yang terjadi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Menanggapi kejadian itu, Direktur Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menangkap 14 orang terkait dengan apa yang disebutnya pemukulan.
“Ke-14 inisial ini adalah ML, EP, AD, HM, N, RR, AL BU, HAR, SB, SAL, ABR, SH, SAH. Dari jumlah tersebut, yang ke-14 mengikuti tes maraton untuk menggali lebih dalam.” Reporter dari Trunuyudu Minggu (12 Februari 2023) Metro Bulda Jaya.
Selain korban meninggal dunia, dua orang lainnya luka-luka dan dikabarkan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Dua korban, Pak Capulis, berkunjung ke rumah sakit, dan sangat disayangkan lagi dalam kasus ini,” jelasnya.
latar belakang kasus
Trunoyudo menjelaskan, kasus tersebut bermula dari soal utang piutang dua orang dengan huruf pertama dan kedua L dan M.
Dia berkata “Ada latar belakang di mana transaksi komersial yang terkait dengan hutang dagang, pinjaman, pinjaman, dll telah terjadi antara L dan M dan L dan M”.
Namun, dia menyesal tidak menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
Trunuyudu mengatakan pihaknya masih menyelidiki insiden yang menyebabkan kematian MSL dan melukai dua orang lainnya.
Ia berkata, “Sebenarnya, jika masalah ini diselesaikan secara persuasif di rukun tetangga, itu akan diselesaikan dengan aman.”
Meski demikian, tambahnya, “Tapi ini masih dalam penyelidikan, proses penyidikan belum ada. Tentu saja, mari kita jaga keamanan dan ketertiban bersama.”
Polisi menangkap 14 orang pada Sabtu (2/11/2023) di Depok Simangis, Jawa Barat, menyusul bentrokan dua kelompok yang menewaskan satu orang berinisial MSL (42). .
Kapolres Metro Depok Menyisir Paul Anwar Fuadi mengaitkan peristiwa itu dengan faktor bisnis dan utang yang menyebabkan MSL meninggal dunia.
Dalam kontak dengan pada Minggu (12 Februari 2023), Anwar mengatakan, “14 orang telah ditangkap dan sedang diselidiki untuk bisnis dan hutang piutang”.
Anwar mengatakan kasus tersebut kini berada di tangan Ditreskrimum Polda dan Metro Gaya.
Dijelaskannya, “Diperiksa di subway Detrescrium Polda Gaya dan diproses di Polda Metro Gaya.”
Bentrok terjadi antarkelompok di Kompleks Apartemen Raffles Hills Simangis Hargamukti Shibupur Kota Depok pada Sabtu sore (2/11/2023) terkait isu tersebut dilansir .
Pertunangan itu mengakibatkan seorang pria berinisial MSL (42) tewas di lokasi kejadian.
Rudi, warga setempat menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu, rombongan sekitar 10 orang masuk dan langsung menyerang pasukan lawan yang berkumpul di kompleks apartemen.
“Dengan cepat (terjadi) mereka datang dan langsung melakukan pemukulan. Dan dibenarkan oleh wartawan, kata Rudy, Minggu (2/12/2023), “Ketika mereka marah, mereka terus menyerang dan meninju”.
Rudy mengatakan dia mencoba untuk menghentikan perkelahian tersebut. Sayangnya, pertarungan meningkat ke titik di mana mereka mulai menyerang satu sama lain dengan senjata tumpul.
Apalagi, kata Rudy, kematian itu berasal dari sekelompok orang yang berkunjung ke kompleks apartemen tersebut.
“Di pihak mereka (seluruh rombongan), satu orang (korban) meninggal dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Jandi, perwakilan RT setempat mengatakan, perselisihan maut itu disebabkan masalah utang.
“Di antara kelompok utama utang usaha” dinyatakan secara terpisah.
Menurut informasi yang dihimpun, ada satu lagi korban penentangan yang meninggal dunia dan saat ini dirawat di RS Melia.
Hingga tadi malam, Polres Metro Depok dan Polda Metro Gaya masih bersiaga untuk mencegah bentrokan lebih lanjut antara kedua kelompok di rumah sakit dan tempat perawatan korban luka.